Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Yeti

Apakah kamu tahu tentang makhluk Yeti?

Yeti adalah monyet raksasa dengan dahi agak miring. Tubuhnya ditutupi dengan rambut pendek berwarna merah. Giginya besar. Kepalanya lonjong dan kelihatan lebih kuat dari pada manusia dan sangat ganas. Tingginya sekitar 166 - 200 cm. Ia hidup di hutan-hutan di pegunungan Himalaya yang bersalju.

Orang Nepal dan Tibet menyebutnya Meh-Teh. Tetapi ada juga yang menyebutkannya Ban-manche yang berarti manusia hutan. Atau Kanchanjunga's demon yang berarti hantu dari Kanchanjunga.

Sejak abad ke -19 bermunculan berita dari orang-orang di luar Himalaya tentang penemuan jejak yeti. Berita ini menambah kepercayaan orang Himalaya bahwa yeti benar-benar ada.

Pada tahun 1832 B.H. Hodgon menulis di sebuah koran. Waktu rombongannya berjalan di sebelah utara Nepal, pemandu lokalnya melihat makhluk yang tinggi, berkaki dua. Tubunya tertutup bulu panjang berwarna gelap. Hodgson sendiri tidak melihatnya. Ia menyimpulkan itu orangutan.

Pada tahun 1889 Major L.A.Waddell, seorang tentara Inggris, melihat jejak kaki yang besar di hamparan salju di sebelah timur laut Sikkim. Pada tahun 1925 seorang fotografer bernama N.A Tombazi memontret makhluk raksasa dekat Zemu Glacier. Tombazi mengamati makhluk itu selama beberapa menit dari jarak 190 - 270 meter.

Dua jam kemudian Tombazi turun gunung dan melihat jejak kaki makhluk tersebut. Bentuknya sama dengan jejak kaki manusia, tapi panjangnya sekitar 20 - 25 cm dan lebarnya sekitar 12 - 15 cm. Tahun 1951, Eric Shipton memotret beberapa jejak kaki raksasa. Kaki itu berasa di atas hamparan salju di ketinggian 6000 m.

Pada 19 Maret 1954 The Daily Mail melaporkan bahwa tim ekspedisi manusia salju telah menemukan rambut makhluk hidup yang diperkirakan milik kulit kepala yeti. Rambut itu dianalisa oleh Profesor Frederic Wood Jones, bukan berasal dari kulit kepala beruang atau sebangsa monyet. Kemungkinan berasal dari bahu binatang berambut kasar.

Pada tahun 1979 dua pendaki gunung. John Edwards dan John Allen di ketinggian 5600 mendengar teriakan selama 5 sampai 10 detik. Mereka menduga suara itu suara yeti. Pada tahun 2003, seorang pendaki gunung Jepang bernama Makoto Nebuka membeberkan hasil penelitiannya selama 12 tahun. Ia meneliti ilmu bahasa sekitar wilayah Himalaya. Menurut Nebuka, kata yeti berasal dari kata meti yang berarti beruang. Suku Tibet mempercayai beruang sebagai makhluk gaib. Dari situ Nebuka menyimpulkan yeti hanyalah sebuah dongeng saja. Tapi Dr. Rak Kumar Pandey membantah. Menurut Dr. Pandey saru kata bisa punya arti yang berbeda jika diucapkan dengan intonasi yang berbeda.

Kisah penemuan jejak kaki yeti masih berada sampai tahun 2008. Menurutmu sebenarnya apa itu yeti? Ayo.........

Followers